Senin, 25 Februari 2013

Makalah Transportasi Di Indonesia

 KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Masalah Transportasi Indonesia”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




Sragen,     Februari 2013




Tri Yuliyanti




PENDAHULUAN

Dalam ruang ligkup kebijaksaanaan pembangunan sektor meliputi kebijaksanaan-kebijaksanaan pembagunan dalam bidang ekonomi di Indoneisa ini yaitu meliputi industry, pertanian, perdagangan, kehutanan, pariwisata, usaha nasional, pos dan komunikasi, transmigrasi, pertambangan dan transportasi. Transportasi berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Berbagai aktifitas terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan ketersediaan infrastruktur yang baik, sekarang transportasi berperan penting dalam mengoakomodasi aktifitas social dan ekonomi masyarakat. Sedankang pertambangan merupakan salah satu segmen yang paling penting dalam perekonomian nasional kita dan telah memainkan peran penting dalam pembangunan sosial ekonomi negara.

Maka kami akan membahas megenai sektor transportasi yang ada di Indonesia ini, berupa sasaran utama, kebijkaakan, dan factor penghambat dan pendukung. Karena sektor trasnportsi merupakan salah satu kebijaksanaan ekonomi dalam bidang pembangunan yang terpenting.



PERMASALAHAN TRANSPORTASI INDONESIA
Peran transportasi bagi kelangsungan perekonomian sebuah wilayah (negara, provinsi, kota) sangatlah penting. Sebuah sistem transportasi yang terpadu, efisien, dengan biaya rendah akan ikut membantu kelangsungan perekonomian negara tersebut. Secara umum moda transportasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api. Setiap moda transportasi tersebut tidak dapat bekerja sendiri–sendiri. Setiap moda merupakan mata rantai yang harus terorganisir dalam suatu sistem transportasi. Kondisi transportasi suatu negara biasanya sebanding dengan kemajuan negara tersebut. Negara–negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara–negara Eropa umumnya sudah memiliki sistem transportasi yang baik. Sebaliknya juga bagi Negara berkembang seperti Indonesia, pengelolaan sistem transportasi juga masih belum baik. Secara umum masalah–masalah yang ada pada sistem transportasi di Indonesia adalah sebagai berikut.
Masalah transportasi di Indonesia :
1.    Mahalnya biaya transportasi
Penekanan biaya produksi merupakan sasaran utama industri agar bisa bersaing di pasar dunia, termasuk didalamnya biaya logistik. Biaya logistik di Indonesia termasuk sangat mahal kalau dibanding dengan negara-negara ASIA lainnya. Di Indonesia biaya logistic mencapai 14,08 persen dari harga produksi suatu barang.. Bandingkan dengan Jepang yang hanya 4,88 persen. Tentunya angka tersebut merupakan angka yang sangat tinggi
2.    Pengiriman barang yang tidak tepat waktu
Keterlambatan merupakan hal sudah biasa di Indonesia. Selain kurangnya kedisiplinan waktu oleh SDM yang ada, pengiriman yang tidak tepat waktu juga dikarenakan faktor–faktor lain seperti kongesti pelabuhan, bencana misalnya banjir, cuaca buruk.
3.    Banyaknya pungutan liar 
Pungutan liar tentunya akan membuat biaya transportasi menjadi lebih besar. Pungutan yang ada mulai dari Bea Cukai, Pelindo, Adpel, dan preman–preman yang teroganisir oleh aparat. Pemberantasan pungutan liar juga tidak dapat dengan mudah diberantas, karena biasanya pungutan liar di-backup oleh ‘orang dalam’.
4.         Birokrasi logistik yang lama dan berbelit
Birokrasi didalam pelaksanaan logistik di Indonesia sangat tinggi, seperti ditunjukkan dalam grafik berikut. Dalam grafik ditunjukkan bahwa di Singapura hanya dibutuhkan satu hari, sedangkan di Indonesia 7 hari, sehingga jelas disini banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mempercepat waktu penyelesaian. Lamanya proses birokrasi tersebut tentunya membuat system transportasi kita menjadi lebih buruk dan semakin tertinggal dari negara–negara lain.

5.         Infrastruktur yang tidak memadai
Infrastruktur di sini yang paling tidak memadai adalah jalan raya. Tidak adanya jalan khusus untuk kendaraan pengangkut barang seperti truck container, membuat truck–truck container berbobot puluhan ton harus berbagi jalan dengan kendaraan –kendaraan kecil lainnya seperti mobil dan sepeda motor.  Yang terjadi adalah jalan –jalan tersebut akan cepat rusak dan akhirnya membuat pengiriman barang menjadi tidak lancar. Kondisi yang lebih parah terjadi di luar pulau Jawa seperti pulau Sumatra dan pulau Kalimantan. Truk – truk container harus melewati jalanan dihutan yang tidak beraspal, dan jalan–jalan tersebut akan berubah menjadi kubangan lumpur pada musim hujan.



PENUTUP


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.




DAFTAR  PUSTAKA

Masalah Transportasi di Indonesia

Masalah Transportasi di Indonesia
Kemacetan dan pencemaran dari sistem transportasi darat memang merupakan problema yang sulit dicari solusinya. Hal ini bukan saja menimpa kota Jakarta, namun kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan kota-kota di dunia pun juga mengalami kesulitan dalam upaya mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi udara dari kendaraan bermotor. Dalam perencanaan sistem transportasi harus pula diprioritaskan untuk menekan dampak negatifnya bagi lingkungan dengan melihat semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan dan bahan bakar yang digunakan berdasarkan prinsip hemat energi dan berwawasan lingkungan.
Dalam keadaan ini, umumnya upaya penataan sistem transportasi yang diterapkan lebih banyak bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan berjangka pendek, tanpa integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya. Padahal tanpa perbaikan mendasar pada aspek perencanaan sistem transportasi secara menyeluruh, masalah-masalah yang timbul beserta implikasi dampaknya tak akan dapat terpecahkan dengan tuntas. Akibatnya bisa menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya kemacetan dan tingginya kadar polusi udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. Sehinnga dengan adanya permasalahn tersebut, pemerintah harus lebih sikap dalam mengatasinya serta harus mempunyai kebijakan atau aturan-aturan mengenai transportasi yang tidak menumbulkan polusi. Masalah yang terjadi tidak hanya masalah polusi udara saja tetapi juga banyak sekali masalah kecelakaan serta kemacetan yang terjadi di Indonesia. Banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kelalaian para kendaraan bermotor serta kondisi jalan yang rusak. Terutama, kecelakaan yang sering terjadi adalah kecelakaan angkutan umum di darat.
Selain itu, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah tersebut, tidak hanya pemerintah saja yang harus mengatasinya tetapi juga masyarakatnya. Biarpun pemerintah sudah mengatasinya dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang ada, tanpa adanya  partisipasi dari masyarakat maka dalam mengatasi masalah tersebut tidak berjalan dengan baik. Untuk itu masalah transportasi umum yang terjadi di Indonesia, memjadi tanggumg jawab kita semua selaku masyarakat Indonesia.

Senin, 18 Februari 2013

Biografi Kumbakarna Dalam Bahasa Jawa



 Kumbakarna

Lampahan Kumbakarna Gugur, kados sampun mboten asing tumrap para kadang ingkang tresna dhumateng Budaya Wayang. Meh saben Dhalang sampun kersa ngrekam lampahan menika. Nanging kados dene rampadan, sanes koki ugi seje raosipun. Ing ngandhap kula cariyosaken sekedhik cuplikan adegan saking lampahan ingkang badhe katur.
Kocap, Prabu Dasamuka ingkang adreng nguwaosi Dewi Rakyan Sinta, mboten mendha angkara murkanipun, namging malah sangsaya ndadra. Senajanta ingkang paman inggih menika Patih Prahasta nembe dados kurban, kapupuh ing ngadilaga, nanging urubing angkara mboten saged kasirep. Semanten ugi putra ingkang dinama-dama amargi gadhah kasekten ingkang ngedab-edabi inggih Raden Bukbis Mukasura, temah sirna ing rananggana. Raden Bukbis Mukasura senajanta saged mandeng geseng mengsah saking daya panas ingkang sumorot saking netranipun, paripaksa sirna kenging kaca benggala ingkanga kaasta dening Raden Lesmana Widagda.
Mila Prabu Dasamuka lajeng ngutus ingkang Putra Indrajid Megananda ngaturi ingkang paman Raden Kumbakarna kinen majeng ing palagan. Raden Kumbakarna ingkang nedheng tapa nendra paripaksa ginugah dening ingkang pulunan. Ngendikanipun salajengipun ingkang kaucap dening ingkang paman, sagah, kanthi bebana tumpeng sewu.
Raden Kumbakarna menika anggenipun majeng ing palagan Mangliawan sejatosipun sanes ambelani angkara murkaning kadangipun sepuh, inggih punika Prabu Dasamuka. Anggenipun majeng ing rananggana, Raden Kumbakarna tumindak makaten,  minangka wujud bela negari, ingkang kalurug dening wadya bala wanara saking Pancawati. Amargi saking menika, pujangga sastra ing jaman rumiyin nggolongaken Raden Kumbakarna dados salah satungaling paraga ingkang katulis ing serat Tripama minangka paraga ingkang saged dados tepa palupi wujud paraga pahlawaning bangsa.
Sanes cariyos, kejawi Raden Kumbakarna, tokoh kontroversial sanesipun ingkang kalebet dados conto sae tumrap jejering paraga ingkang dados tepa palupi pahlawaning bangsa, inggih menika Adipati Karna.
Putra kaping kalih saking sedaya putra Begawan Wisrawa ingkang wujud raseksa menika ing cariyosipun Ki Hadi Sugito, gugur wonten ing palagan paprangan antawisipun wadyabala saking Ngalengkadiraja lan wadya Pancawati, awit katrajang panah ingkang linepasan dening Raden Lesmana Widagda. Ngungunipin, gugurpun Raden Kumbakarna menika awit saking iguh pertikelipun rayinipun Raden Kumbakarna piyambak, ingkang mabalik tingal dados mata pitaning Pancawati, inggih menika Raden Gunawan Wibisana. Ing cariyosipun ringgit purwa, Raden Gunawan Wibisana awit dene mbalik tingal katelah Arya Balik.
Rikala semanten, Narpati Sugriwa ingkang methukaken yudanipun Raden Kumbakarna mboten mangga puliha mengsah karosan lan kasektenipun Raden Kumbakarna. Raden Kumbakarna ingkang sejatosipun sanget kapang kaliyan rayinipun, inggih menika Raden Wibisana, anggenipun tandhing kaliyan Narpati Sugriwa malah kados dene nglela-lela angganipun Narpati Sugriwa. Kajengipun sinambi ngentosi timbulipun ingkang rayi, Gunawan Wibisana. Nanging saking lenanipun anggenipun nglela Narpati Sugriwa, grananipun Sang Kumbakarna saged kacokot, ing wekdal menika Narpati Sugriwa saged uwal saking panlikungkipun Raden Kumbakarna.
Adegan  ingkang nganyut anyut jiwa kapireng ing wahyanipun Raden Kumbakarna nalika sampun dumugi tiwas. Senajanta raga sampun sinempal sempal nalika samanten, nanging gembungipun gumlundhung mbrastha kathaing wadya wanara ingkang kalindhes dening liwungipun gembung.

Nalika semanten Raden Gunawan saged pepanggihan kaliyan ingkang raka, senajanta Raden Kumbakarna sampun wujud badan alus. Ing mriku, Raden Kumbakarna prasetya mboten badhe minggah ing tepet suci, menawi mboten sesarengan kaliyan ingkang rayi, Raden Wibisana. Para sutresna ringgit purwa temtu kemawon saged uninga ing lampahan Mahabarata, nalika lampahan Wahyu Makutharama. Raden Kumbakarna saged pepanggihan malih kaliyan ingkang rayi , Gunawan Wibisana ingkang sampun ngrucat pepenginan eden-eden ing Janaloka, ingkang wujud napsu 5 perkawis. Nanging paripaksa Sang Kumbakarna dereng saged tumut kaliyan ingkang rayi, awit kedah ngambali laku darma.
Laku darma wau kedah dipun tebus awit saking tindak ingkang wekdal menika dipun lampahi. Wekasanipun Sang Kumbakarna kedah sajiwa kaliyan Satriya Munggul Pawenang, inggih Raden Werkudara. Lha ing mriki empu Jawi saged nggandeng suraosipun lampahan Ramayana lan Mahabarata sinaosa seje pangriptanipun.
Kados pundi mutu audio ingkang sampun kacithak nalika ing tahun 1990? Elooook. . . . .
Saking primpenipun anggenipun ngrimat wujud kaset seluloid ingkang cacahipun 7 iji, ngatos tancep kayon swantenipu taksih cling. Elokipun stereo ingkang karekam sanget pilah. Malah kalih microphone ingkang kaagem dening para waranggana saged kapireng kadhang wonten sisih kiwa, ingkang setunggal malih waranggana lan penggerong wonten sisih kanan. Nyamleng tenaaaaaannnn . . . . .

Biografi Prabu Dasamuka Dalam Bahasa Jawa



Prabu Dasamuka

Jenenge wektu lair yakuwi Rahwana, nanging amarga duweni rai cacah sepuluh, dheweke uga sinebut Dasamuka.
Rahwana utawa Dasamuka iki nduweni ibu jenenge Dewi Sukesi, putri Prabu Sumali raja Alengka. Bapake Resi Wisrawa, brahmana ing padhepokan Dederpenyu. Manawa digeret garis turunan saka ibune, Dasamuka isih kepetung keturunan Bathara Brahma.
Prabu Dasamuka duwe garwa Bathari Tari, putri Sanghyang Indra. Saka jejodhoan iki sajane nurunake putri titisan Dewi Widowati, nanging amarga arep dirabi dhewe dening Dasamuka, bayi sing lair saka Dewi Tari iki banjur dijupuk Gunawan Wibisana lan dilarung sajroning kupat sinta. Ari-arine disabda dadi bayi lanang lan diwenehi kekuwatan saka mendhung utawa mega. Mula iku, putra Dasamuka iki dijenengake Megananda utawa Indrajit.
Garwa selire Dasamuka akeh banget, antarane Dewi Sayempraba, putri Prabu Wisakarma saka nagari Guwa Windu. Dewi Urangayung, putri Sanghyang Baruna lan nurunake Arya Bukbis. Dewi Pratalawati putri Sanghyang Manikem, nurunake Raden Pratalamaryam. Garwa selir liyane antarane nurunake putra Trinetra, Trisirah, Trimurda, Trikaya lan liya-liyane.
Dasamuka duwe sedulur yakuwi Raden Kumbakarna, Dewi Sarpakenaka lan Gunawan Wibisana. Dene sedulur tunggal bapak beda ibu yakuwi Prabu Wisrawana lan Prabu Danapati, loro-lorone dadi ratu ing nagara Lokapala.
Nalika Prabu Sumali seda, Rahwana jumeneng nata ing Alengka, sesandhingan karo patih Prahasta sing kepetung isih paklike dhewe. Watake Prabu Dasamuka kaya ora ana apike babar pisan. Sesongaran lan seneng daksiya, seneng mateni uwong kanthi cara sing kejem. Dasamuka duwe aji-aji Pancasonya saka Resi Subali. Kasektene aji Pancasonya iki ndadekake Dasamuka ora bisa mati sasuwene awake isih kena lemah.
Saperangan korban sing dipateni Prabu Dasamuka antarane Prabu Danapati raja Lokapala sing isih sedulur dhewe, Bambang Sumantri utawa patih Suwanda saka nagara Maespati. Prabu Banaputra raja Ayodya lan Resi Rawatmaja amarga prakara wanita, yakuwi rebutan Dewi Raguwati. Dene pusaka sing kanggo mateni para korbane, awujud pedang sing jenenge Mentawa.
Prabu Dasamuka sing kepengin duwe garwa jilmane Dewi Sri Widowati banjur nglamar putri nagara Ayodya sing jenenge Dewi Sukasalya utawa Dewi Raguwati, putri Prabu Banaputra. Dewi Sukasalya dijaluk peksa sahengga njalari perang antarane rong nagara kuwi mau. Prabu Banaputra wusanane gugur disabet pedang Mentawa. Resi Rawatmeja sing ngukuhi Dewi Sukasalya uga nemoni pati ing tangane Dasamuka. Dene Dewi Sukasalya njaluk tulung marang Resi Dasarata, lan ing tembe mburi wong loro kuwi bisa jejodhoan lan nurunake Sri Rama.
Ing Serat Ramayana dicritakake manawa Dasamuka kasil anggone nyolong Dewi Shinta, garwane Sri Rama. Wusanane banjur njalari perang gedhen. Ing perang kuwi, Dasamuka bisa dipateni dening Sri Rama.