KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Masalah Transportasi Indonesia”
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Sragen, Februari 2013
Tri Yuliyanti
PENDAHULUAN
Dalam ruang ligkup kebijaksaanaan
pembangunan sektor meliputi kebijaksanaan-kebijaksanaan pembagunan dalam bidang
ekonomi di Indoneisa ini yaitu meliputi industry, pertanian, perdagangan,
kehutanan, pariwisata, usaha nasional, pos dan komunikasi, transmigrasi,
pertambangan dan transportasi. Transportasi berperan dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Berbagai aktifitas terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar
memerlukan ketersediaan infrastruktur yang baik, sekarang transportasi berperan
penting dalam mengoakomodasi aktifitas social dan ekonomi masyarakat. Sedankang
pertambangan merupakan salah satu segmen yang paling penting dalam perekonomian
nasional kita dan telah memainkan peran penting dalam pembangunan sosial
ekonomi negara.
Maka kami akan membahas megenai
sektor transportasi yang ada di Indonesia ini, berupa sasaran utama,
kebijkaakan, dan factor penghambat dan pendukung. Karena sektor trasnportsi
merupakan salah satu kebijaksanaan ekonomi dalam bidang pembangunan yang
terpenting.
PERMASALAHAN TRANSPORTASI INDONESIA
Peran transportasi bagi kelangsungan perekonomian
sebuah wilayah (negara, provinsi, kota) sangatlah
penting. Sebuah sistem transportasi yang terpadu, efisien, dengan biaya rendah
akan ikut membantu kelangsungan perekonomian negara tersebut. Secara umum moda transportasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu
angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api.
Setiap moda transportasi tersebut tidak dapat bekerja sendiri–sendiri. Setiap
moda merupakan mata rantai yang harus terorganisir dalam suatu sistem
transportasi. Kondisi transportasi suatu negara biasanya sebanding dengan
kemajuan negara tersebut. Negara–negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara–negara Eropa umumnya
sudah memiliki sistem transportasi yang baik. Sebaliknya juga bagi Negara
berkembang seperti Indonesia, pengelolaan sistem transportasi juga masih belum
baik. Secara umum masalah–masalah yang ada
pada sistem transportasi di Indonesia adalah sebagai berikut.
Masalah
transportasi di Indonesia :
1. Mahalnya biaya transportasi
Penekanan
biaya produksi merupakan sasaran utama industri agar bisa bersaing di
pasar dunia, termasuk didalamnya biaya logistik. Biaya logistik di Indonesia termasuk sangat mahal kalau dibanding dengan
negara-negara ASIA lainnya. Di Indonesia biaya logistic mencapai 14,08 persen
dari harga produksi suatu barang.. Bandingkan dengan Jepang yang hanya
4,88 persen. Tentunya angka tersebut merupakan angka yang sangat tinggi
2. Pengiriman
barang yang tidak tepat waktu
Keterlambatan
merupakan hal sudah biasa di Indonesia. Selain kurangnya kedisiplinan waktu
oleh SDM yang ada, pengiriman yang tidak tepat waktu juga dikarenakan
faktor–faktor lain seperti kongesti pelabuhan, bencana misalnya banjir, cuaca
buruk.
3. Banyaknya
pungutan liar
Pungutan
liar tentunya akan membuat biaya transportasi menjadi lebih besar. Pungutan
yang ada mulai dari Bea Cukai, Pelindo, Adpel, dan preman–preman yang
teroganisir oleh aparat. Pemberantasan pungutan liar juga tidak dapat dengan mudah diberantas, karena biasanya pungutan liar
di-backup oleh ‘orang dalam’.
4.
Birokrasi logistik yang lama dan berbelit
Birokrasi didalam pelaksanaan
logistik di Indonesia sangat tinggi, seperti ditunjukkan dalam grafik berikut. Dalam grafik ditunjukkan
bahwa di Singapura hanya dibutuhkan satu hari, sedangkan di Indonesia 7 hari,
sehingga jelas disini banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk
mempercepat waktu penyelesaian. Lamanya proses birokrasi tersebut tentunya
membuat system transportasi kita menjadi lebih buruk dan semakin tertinggal dari negara–negara lain.
5.
Infrastruktur
yang tidak memadai
Infrastruktur di sini yang paling
tidak memadai adalah jalan raya. Tidak adanya jalan khusus untuk kendaraan
pengangkut barang seperti truck container, membuat truck–truck container
berbobot puluhan ton harus berbagi jalan dengan kendaraan –kendaraan kecil lainnya seperti mobil dan sepeda
motor. Yang terjadi adalah jalan –jalan
tersebut akan cepat rusak dan akhirnya membuat pengiriman barang menjadi tidak
lancar. Kondisi yang lebih parah terjadi di luar pulau Jawa seperti pulau
Sumatra dan pulau Kalimantan. Truk – truk container harus melewati jalanan
dihutan yang tidak beraspal, dan jalan–jalan tersebut akan berubah menjadi kubangan lumpur pada musim hujan.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA