Senin, 26 November 2012

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA



BAB I PENDAHULUAN
Rasa ingin tahu (curiosity) selalu muncul ketika kita dihadapkan pada alam semesta yang di dalamnya mengandung banyak misteri. Curiosity manusia dapat mengubah no thing menjadi know a lot of thing. Rasa ingin tahu jugalah yang memunculkan pelbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan bila hal itu terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu.
Curiosity tidak hanya tertanam dalam benak pikiran ilmuan dan peneliti namun juga tertanam subur pada anak-anak. Mereka seringkali menanyakan sesuatu yang tak disangka-sangka dan kita kebablakan untuk menjawabnya. Yang perlu diingat jangan sekali-kali memberikan jawaban tanpa pengetahuan karena jawaban anda akan selalu diingat dengan kuat.
Curiosity tercerdas dimiliki oleh para ilmuan astronom dahulu. Mereka sangat terangsang otaknya dengan melihat sesuatu yang sangat sulit dijangkau jasmani. Namun berkat pemikirannya sekarang kita dapat mengetahui tentang alam semesta.
Dalam makalah ini kita mencoba meningkatkan curiositas yang tertanam dalam diri kita yakni tentang alam semesta. Bagainama terbentuknya? Serta benda-benda di dalamnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.[3]
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Galaksi
Langit dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati dengan mata telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di angkasa.[4] Dari penjelasan Ismail al-Juwasy tersebut dapat kita katakan bahwa galaksi tak ubahnya bak sekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Sama halnya bintang-bintang di angkasa sana mereka tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jikadilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.[5]
Selain galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid.[6] Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang tereliminasi– termasuk planet luar.
B. TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
Teori Letusan Hebat
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.[7]
Teori Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum.[8]
B. Galaksi dalam Jagat Raya
Galaksi dalam Jagat Raya – Jika kita memerhatikan sejenak lautan bintang pada malam hari yang cerah, terpikir oleh kita betapa mahabesarnya kekuasaan Tuhan yang telah menciptakannya. Jutaan bahkan miliaran bintang dan benda angkasa tersusun secara teratur membentuk Galaksi maupun Tata Surya. Lalu apa yang dimaksud dengan Galaksi dan Tata Surya? Benda-benda apa saja yang terdapat di dalamnya?
1. Pengertian Galaksi
Berapakah jumlah bintang yang ada di jagat raya ini? Pertanyaan inilah yang mengilhami para ilmuwan terutama para astronom untuk menyelidikinya. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa galaksi yang terdapat di alam semesta ini berjumlah miliaran dengan tiap-tiap galaksi terdiri atas ratusan miliar bintang. Untuk dapat mengamati apalagi menghitungnya, tentu tidak dapat hanya melihat dengan menggunakan mata telanjang, perlu alat bantu yang disebut teleskop.
Galaksi adalah suatu sistem bintang atau tatanan bintang-bintang. Galaksi tersusun secara menggerombol dan tiap-tiap anggota galaksi memiliki gaya tarik-menarik (gravitasi). Matahari bersama-sama planet yang mengitarinya terletak pada sebuah galaksi yang diberi nama galaksi Bimasakti. Galaksi Bimasakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/detik, dalam waktu satu tahun cahaya akan ditempuh jarak sekitar 9,5 triliun kilometer.
Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 triliun km. Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 × 9,5 triliun km atau 950 biliun km (950 diikuti dengan 15 buah nol di belakangnya). Luar biasa jauhnya, bukan? Untuk memudahkan perhitungan, maka digunakan
 satuan jarak yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya.
Lalu, di mana letak Matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bimasakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 miliar buah bintang anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
Gambar 4.2 Bumi dan anggota Tata Surya lainnya terletak di dalamnya
Gambar 4.2 Bumi dan anggota Tata Surya lainnya terletak di dalamnya
Hanya itu sajakah bukti luasnya ruang jagat raya ini? Tidak! Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Gunung Palomar (Amerika Serikat), diperkirakan mencapai satu miliar buah galaksi. Jika menggunakan teleskop yang lebih besar, tentunya kita akan dapat melihat galaksi yang jauh lebih banyak lagi dan dengan jarak yang lebih jauh lagi dibandingkan dengan galaksi yang telah diketahui selama ini. Pertanyaannya, sampai manakah batas ruang jagat raya ini? Diskusikan bersama teman-temanmu.
Gambar 4.3 Galaksi tak beraturan
Gambar 4.3 Galaksi tak beraturan
Bentuk-Bentuk Galaksi
Jika kamu keluar rumah pada malam hari yang cerah, kamu akan dapat menyaksikan ribuan bintang di langit menghias angkasa.
Beberapa di antaranya terlihat jelas dengan kemilau sinarnya. Namun, di antara banyak bintang tersebut tampak bintang yang muncul dan tenggelam tertutup oleh gelapnya malam. Beberapa di antaranya lagi tampak menyerupai kabut sinar yang terlihat tidak begitu jelas letaknya antarbintang anggota galaksi. Kondisi ini dipengaruhi oleh bentuk galaksi. Bagaimana sebenarnya bentuk galaksi di alam semesta ini?
Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe galaksi spiral, elips, dan tak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut. Hasil pengamatan para astronom menunjukkan bahwa galaksi-galaksi yang terdapat di jagat raya ini terdiri atas 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan. Walaupun begitu, galaksi elips diyakini merupakan tipe galaksi yang paling banyak terdapat di jagat raya ini. Jika kita mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang terlihat begitu redup, sehingga amat sulit untuk diamati. Bagaimanakah karakteristik dari tipe-tipe galaksi tersebut?
2. Tipe-tipe galaksi
a. Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri atas bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.
b. Elips
Gambar 4.4 Galaksi elips
Gambar 4.4 Galaksi elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini mulai dari galaksi yang berbentuk
bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu
galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
c. Spiral
Gambar 4.5 Galaksi spiral
Gambar 4.5 Galaksi spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral) dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan bintangbintang yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Galaksi spiral berotasi dengan cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari sistem Tata Surya berada.
a. Teori nebula (Kant dan Laplace)

Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.

Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCMvbhUaoxZKNyzPLnZLQpNWhgkgKRkkuURQb6t75bUJihjU-cH5ut3S6WiTuXq28gZJwu2PLfYbyX3glJKQbSeBZvsKgYifgBPg_HlA38VbXRCzImwU9KfN63Zk7og7AkTxyt2wdTH24/s320/3.2.jpg
Gambar 3.2 Pembentukan tata surya menurut teori nebula 
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 98)


b. Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain)

Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisBlXwe1kfd17wWutvZYKUhtkmMDoE_l_OCBQP1j7sveQlnOHE4-Ak-ChZQ8dMNT3e-Myt5Ld3-d5i4X7pvGtm1XeGjswhwCs5Bcec3QLY7Ip-nJhZPDQ1bbKwrK2027r8HCuEGVBx1to/s400/3.3.jpg

Gambar 3.3 Pembentukan tata surya menurut teori planetesimal 
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 99)

c. Teori pasang surut (Jeans dan Jeffreys)

Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCfGEkQ_PJzUvaCDR7GaBciOAS404tp-k54r8Bxyc6AaoZmZ1U19IuVVYdBco0saxKlt2bG_30Ni5pDFx8TpNncCc9WhKQO7p6_WrwfO0_jFe8QiYk5OVonqxTkzermQkyKB9fUiRQ-Y/s320/3.4.jpg

Gambar 3.4 Pembentukan tata surya menurut teori pasang surut 
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 100)


d. Teori bintang kembar (Lyttleton)

Teori bintang kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsk0WntywqJdq7A4WnYQ9E3zD6-P1klf6vwmntzBlqv7YVBPoxw8VkI1Wm2ZwlyQRUtXXps-lzCNQ4qf4s9riCQ1kPinPTjMhjE_7HZCM3CWYOVVUeEVEXh1kJbS4OuFflEdOubzfc6Dc/s320/3.5.jpg

Gambar 3.5 Pembentukan tata surya menurut teori bintang kembar 
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 98)
e. Teori awan debu (Weizsaecker dan Kuiper)

Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet.

Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.

Pengertian dan Anggota Tata Surya

Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah salah satu bintang                         yang berada di dalam Bimasakti. Matahari merupakan pusat dari tata surya. Apa sih                         pengertian tata surya? Matahari mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan                        yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan semua                                 benda langit yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu Matahari, dan delapan                             planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang mengelilinginya.
Untuk membantu pemahaman kita tentang alam semesta, jagad raya, galaksi, dan Tata Surya                          serta planet-planet kita, cermatilah gambar perbandingan benda-benda langit.
Pengertian dan Anggota Tata Surya
Anggota Tata Surya
Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet                               dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah planet-planet yang lintasannya di antara                               Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus. Planet-planet luar adalah planet-                           planet yang lintasannya mengelilingi Matahari lebih besar daripada jari-jari lintasan                                         Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan                                                         Neptunus. Beberapa hal penting mengenai keberadaan planet-planet sebagai berikut.
  1. Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari Matahari kemudian dipantulkan                         kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri
  2. Planet-planet berkilauan dan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati.
  3. Planet-planet terlihat sebagai keping atau cakram jika dilihat dengan teropong.
  4. Bidang lintasan planet-planet berbentuk elips.
  5. Arah peredaran planet-planet mengelilingi matahari antara satu dengan yang lain sama.
  6. Kebanyakan planet-planet mempunyai satelit pengiring seperti bulan pada planet Bumi.
Tata Surya kita memiliki sembilan planet yang diklasifikasikan berdasarkan letak dan sifat                       fisiknya. Berdasarkan letaknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Inferior dan Planet                Superior, sedangkan berdasarkan sifat fisiknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet                   Teresterial dan Planet Raksasa.

SUSUNAN TATA SURYA


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBicwcT1XltSG_0l2QKl5KDXi2VfzX2u5XJzVYI5YvUBOqVscsqxxe6AeNTzbituRDVEXwx25hwIFVGvN748itddUeXIuS5MwdFTBFm99AAbjilbZoeezSjfRYwYHCmRhgW78EIuXFndI/s1600/tata+surya.png


Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari (bintang), planet-planet,                         satelit alam, meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi).                      Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda langit berputar mengelilingi matahari                    dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat                       berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebet perihelium dan titik                       terjauh disebut aphelium. Semua benda langit dalam sistem tata surya berputar mengelilingi                     matahari karena matahari memiliki gaya gravitasi paling besar.





Anggota Tata Surya
A. Matahari         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjNgBMOTe19VNpb4OgTrY6PQZ12CBaqHIIsz9cHnGLVpYWtMUs_YBn8Ws66Dp_w8ritCtDezLBPY1Hk4KqrfF3aXYgjhXdr92DI_CUwH8RA-BvLMQC6U_0tkoRDkME3ecswmfR6_U3pmE/s200/matahari.png
Matahari adalah bintang paling besar dan menjadi pusat tata surya. Jarak bumi ke matahari                kira-kira 149.600.000 satuan astronomi (SA). Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah                               rotasi dari barat ke timur. Periode rotasi matahari pada bagian equatornya adalah 34 hari,                     sedangkan pada bagian kutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan rotasi                               tersebut dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian equator dan kutubnya                          mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu                          pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.

B. Planet- Planet
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPTwWVgx8KR1Hv3Am4_p4-f2H4PoLtUNpDNbzWYxE1IAORGh1hFnJgH98gKmLCbybrv6t4l7hA6wIhWFdfH5oQdLkjo4V2OnZQFOeJXwptKAqd0TfxzHkq9z6DNbbceSWw3gtwK5-Xpec/s1600/susunan+planet.png
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet                       merupakan pantulan dari cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-bintang                           tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda. Planet           dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : planet dalam dan planet luar. Planet dalam yaitu                      merkurius, venus, bumi dan mars, sedangkan planet luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan                     neptunus. Adapun nama-nama planet adalah sebagai berikut !


1. Merkurius
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir1c_b9ek4amG79OshM8BmkwteWiHbPH92Lk_E-_WQVZ0czR9aSzSSJahksKSODtyibsViLlF0y89a7xOWxFZDz80zOJnZq7gI4RFAI0Wc1t2ZrY3rN-S93jKazFkG11zwPKkDpPSiAm0/s200/merkurius.png
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan matahari              tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan                         matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter                         Mermurius mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran                               pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali                         massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat.                         Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari                            planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .


2. Venus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJBgEEnfpYO_l_QE7txCAI_24ioIPjSJtMMtmMxuuFYwGJe2NOYW-vbDn8v2Ri52mkD3a-rSeEu1z_uHFiGe42cYPLY9ofOLt2-jV2uD7LQT1EPpduxy3wUI0gzT-AyAOhGkq-Ho7-4KM/s200/venus.png
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari                            tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter                           Venus mencapai 12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode                            rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk planet ini                     mirip Bumi dengan permukaan berupa awan tebal dengan suhu permukaan
C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.

3. Bumi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3uSBJibizKo5BqcLF3XtQUp_G7Po-J_COLsm1FjUIT2t-X0sAfe1bDmeQYmmcJq84CRrSUX0n27QBA2L1SRXnNiyYf-OtnBDjfYa5jP_UNCiC7faFuljQMqPPDaPVP9Hp1YPwUS3-VO4/s200/bumi.png
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari dan satu-satunya yang planet yang memiliki                         kehidupan. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah                    12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari.                               Suhu rata-rata permukaan bumi adalah 14 derajat Celcius.
Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain.                                   Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan                          endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit yaitu bulan.


4. Mars
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgprgtLQicp9GkEBf8RvSL0CGv1t6yUP-zgUYUKz_rQ5T_0kegj_IMbvxmE5_ky5e2AfqapXIat5TGvh9xJZBQbYQsmYGpS1thcS4wqId7tHyp2UCBw0CtPRlMN-elLLPgZZsVqFlaTLNw/s200/perbandingan+uk+planet+dalam.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBLGupRuG6cb2GN-SG1GKpIn0eKo03d1z3bR0xzGKFGmRNqL41QlmPnr3tx-Z32CMGfW29NN2FOoLfL3dzYgAEJpsRFLoJj1Jqr5BkBozuuov0QAbtKYKX6GNcnxt8ZEHS8jBvnp4xitM/s200/mars.png
Add caption
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari                              adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan
massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya                         adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer
mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini                                  mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C. Jumlah satelit Mars adalah 2.

5. Jupiter
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSTq5BzHe-mIBDbwavKjAFQyy4DR7eezWGdgXwjALS7j-6Gpb9fD-rg2kzhx2AqubHnG6W_yJ__1bghuATPf5R65Pr3VgNOgQLBo2RDdN4Rdz9bhCaWsghK12Q8JB34ziRfwUp9WEA16Y/s200/yupiter.png
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari                          778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode                         rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter                       mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan                              berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit.


6. Saturnus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLvDIPsGdjhoNUUKJgmw5iYH4wkkaAlLmYcl60LpGEjpILwHemzXQzN1Cqq0hvNgMs0M_800Heoz4ZXaCA3OI6dNDn19ix7gMP3zu7rr7G-2U42sUarfCy2bLUetAjq5nVMUtvi8WX2A4/s320/saturnus.png
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari                             adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari                        massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun.                        Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin.                          Atmosfer mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.


7. Uranus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_sFUzrOxcUL0nfijWvnq02HfIPVEmgkzTIohgrhnCiCT7lENqvacUqb6Qmbqq3LPpBdVlDXJZk_sGD_eDN_haFuWNse13f_4v3H9t07ZCxwSabWL945Wkjn18wor2yxVDJ4mqPFA_FA/s200/uranus.png
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan           memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84                              tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru,                            dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana.                               Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit.

8. Neptunus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwpJk0lFuMJ4CsgRRW7dvoVumyE3GqmLvfUI79ml0a3KjnGxg4_p56_SU9CQBUSD-aGwNBUL8vwcPuxKmWjL9x9l6bOcUaX09FE6Akhaby5Z5U3T9vKHBYna6Zr-sPnsY8RHXfW6HSHYo/s200/neptunus.png
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan                     memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode                            revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat                           lapisan silikat. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit.






C. Satelit        
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhhbhxF0i8hCoW5UG8TmQECX2I8oWeTE75bKeH19jSmyqDjgawrbRax094yuvFBBM22EPM3odGQ0EqSOkFB9dC1Ojsuy9wccnXYd7fWQ4Fl1AOHEfSWxikaVj32c6MZQOj6j7yBLc1dMw/s200/bulan.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyZWYIj3AVK3wSIvE_kOGILNTVQXs3qYr_PY33iY3caNmxxPJGKVdmHKPk8pJf6Twk8or0UM_-7_8IuZJBwibWp4y-6KYUO6pU2cQaatcrpx60GOrVafRYTtuvahXqPHRJvC2o4wh-TEE/s200/satelit+buatan.png


Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada planet, berputar pada                       porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar                      mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet                  mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan manusia.                                       contoh satelit alam adalah bulan.
b. Satelit buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia yang  memasuki ruang                               angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
Satelit buatan berguna untuk :
a. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda luar                       angkasa lainnya.
b. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
c. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti                           pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
d. Satelit navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima                      dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti mengukur jarak antar bangunan.
e. Satelit mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-                          mata.
f. Satelit cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.Satelit                         Indonesia adalah satelit palapa dan disingkat SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik)                                           Palapa. Pusat pengendali satelit Palapa adalah di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

D. Komet
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd80V2hROiqt6KWmxOeQoTRYcZ6626snteUgrpN198CBfx6rgdKraOD8RzX6a7FXbWQ91lheooblxcH4Hx827xAHf4Ds_Xb2UBlhMpzbSmb29Q_8rj7Ewo9PSKeLo8cyJ3tXWZ_dFmjIk/s200/komet.pngKomet adalah benda langit yang mengelilingi
matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.Komet berasal                            dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari.Ketika mendekati               matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet                                  juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas            pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km.                             Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasadaripada planet. Komet                  membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering                      menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat.                   Komet terbentuk dari es dan debu.
Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari                               matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas.                           Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma                           atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi                          gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul                               ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet                           kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu                    sebagai berikut.
a. Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-                    daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang               dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk             koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap                       75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
 b. Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang                     memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang            sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati                          matahari setiap 3,3 tahun sekali.

E. Asteroid
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib4n7d8Cp2v7gU9oAcFlIl8SqYVoBQnN1HqVJQlreHvB6Y1mjLipV3ROk_rfmaS0p8xG1WG6mXKL-DPR3yrGa0rry-zau5mT9Teqe0xZykEUQKZ9FCk8IMkGvesXhEI07hv-iAQH3nvV4/s1600/asteroid.png
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah                                 antara orbit Mars dan Jupiter.
Ada dua teori asal mula asteroid :
1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena                             efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat                                gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.


F. Meteor dan Meteorid
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer                             terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar